MotoGP ngebosenin, bisa jadi nasibnya seperti F1

Max Biaggi vs Rossi

Max Biaggi vs Rossi

Sebagai penggemar berat balapan roda dua sangat wajar jika hal yang paling utama untuk disaksikan adalah hal yang membuat mata selalu tertuju satu arah ke balapan yang bisa menyuguhkan pertarungan yang bisa membuat penonton terpukau melihat skill para rider terbaik dunia saling salip menyalip, terjatuh, dan melihat keganasan motor para rider.

Bukannya d2blog menyukai hal yang keras di motoGP tapi ini fakta bahwa motoGP sangat membosankan untuk di tonton beberapa tahun belakangan ini, wong hampir tidak ada pertarungan sengit seperti pertarungan sepanjang masa seperti Valentino Rossi vs Max biaggi, masihkah ingat bagaimana sengitnya dua pembalap ini di era ketika biaggi masih membalap di motoGP yang hampir membuat penonton sangat terhibur oleh dua rider ini, bukan hanya persaingan di lintasan aspal yang membuat penonton terkesima, kejadian baku hantam antara Biaggi vs Rossi di luar lintasan pun menjadi bumbu pemanis gelaran MotoGP era saat itu, bahkan Valentino Rossi pernah mengacungkan jari tengah ke Max biaggi di saat balapan berlangsung gara-gara max biaggi sengaja melebarkan sikutnya untuk membuat valentino rossi keluar lintasan aspal..

-ini dia video versi hp rossi vs biaggi

Video valentino Rossi mengacungkan jari tengah kepada max biaggi klik disini

video sikutan ala biaggi vs valentino rossi
Video duel Rossi vs Max Biaggi versi 500cc 2 tak klik disini

Di jaman dua tak tahun 90an kita masih ingat persaingan gila ala era Mike Doohan vs Wayne Rainey vs Kevin Schwanz, dengan masih mengusung motor dua tak yang terkenal sadis yang mampu membuat setiap rider harus mampu mengeluarkan segala kekuatan dan skill untuk menjinakan motor jika ingin podium.
Di era dua tak ini boleh di bilang eranya motor masih liar dimana cara para rider membalapnya berbeda seperti rider saat ini, wong membelokan motor di era sekarang sangat rapih bisa sampai nunduk banget, ban belakang minim goyang-goyang karena tekhnologi ECU (elektronic control unit), coba bayangkan bro dulu era dua tak cara membelok rider enggak boleh sembarangan membelok, sekali salah perhitungan timing dan posisi bisa-bisa berakibat fatal, ngedlosor atau enggak kontrol traksi yang berlebih bisa membuat ban belakang goyang-goyang dan terparah sang rider bisa terlempar ke udara oleh motor yang ganas dan minim elektronik. Bahaya?? Emang jelas bahaya tapi disinilah nilai jual MotoGP agar penonton bisa tetap setia melihat aksi-aksi gila pembalap menjinakan motor di setiap race.

Salip-salipan di era dua tak lebih nekat dari pada era empat tak saat ini. Bahkan era dua tak banyak yang memprinsipkan lebih baik terjatuh dari pada tidak juara, makanya kejadian duel race di awal star sampai akhir race sudah biasa dan menjadi tontonan yang luar biasa. Bandingkan dengan era sekarang pemenang pasti dengan mudah mencapai garis finish tanpa perlawanan berarti, melenggang dengan santai tanpa ada perlawanan berarti, ya ujung-ujungnya membosankan dan para pemirsa pasti memindahkan channel.

Ditambah regulasi peraturan yang dikeluarkan Dorna membuat beberapa rider dan penonton harus tepuk jidat seperti peraturan Rookie yang enggak boleh masuk factory class tapi dihapus kembali hanya 3 tahun setelah di sahkan, banyak yang gosipin sih ini karena intervensi Honda.

Masalah ban juga membuat d2blog kurang nyaman menyaksikan motoGP lah soalnya bannya cuma satu perusahaan doang yang pegang yaitu Bridgestone entah apa alasan dorna melakukan peraturan itu yang terkesan ada sebuah monopoly peraturan oleh pihak dorna, sehingga mematikan persaingan ban terbaik untuk para rider, kalo cuma satu rasanya Bridgestone santai-santai saja wong enggak ada saingannya, dan terkesan melupakan peningkatan kualitas. Coba dorna bisa mengembalikan Michelin, Dunlop atau Pirelli di MotoGP dijamin setiap pabrikan ban akan berusaha sekuat tenaga untuk menjadikan bannya menjadi yang terbaik untuk motoGP hingga memunculkan persaingan yang baik untuk para rider.

MotoGP mudah-mudahan kedepannya bisa lebih membuat kita yakin bahwa motoGP enggak membosankan untuk di tonton, seru bin ajib, duel-duel pembalapnya lebih terasa, tenaga motor tidak di batasi dengan elektronik supaya lebih wow melihat rider menjinakan motornya..

Udah ah.. Bahas motoGPnya maaf kalo ada yang kurang berkenan karena d2blog bahas motoGP, segala ucapan dan pendapat ini harap di maklumi jika ada kata-kata yang membuat tidak enak untuk di baca karena d2blog hanya blog kolong jembatan ha.. Jadi kalo ada yang enggak nyambung harap di maklum hi, maklum masih belajar.. :),

salam riders karawang tukang angon kebo

3 thoughts on “MotoGP ngebosenin, bisa jadi nasibnya seperti F1

Leave a comment